Sumber gambar: Seword.com
PENISTAAN TERHADAP AGAMA? (menggunakan tanda tanya, tapi seolah-olah menyatakan)
“Bapak ibu (pemilih muslim)…dibohongi surat Almaidah 51….(dan) masuk neraka (juga bapak ibu) dibodohi”
Padahal perkataan Ahok yang asli adalah:
“Jadi saya cerita ini supaya bapak ibu semangat. Ga usah kepikiran ‘ah nanti kalau ga kepilih, pasti Ahok programnya bubar’ nggak, saya sampai Oktober 2017. Jadi jangan percaya sama orang. Kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu ga bisa pilih saya, karena dibohongin pake surat almaidah 51 macem-macem itu. Itu hak bapak ibu ya.
Jadi kalau bapak ibu perasaan ga bisa pilih nih, karena saya takut masuk neraka, dibodohin gitu ya, gapapa. Karena ini kan panggilan pribadi bapak ibu. Program ini jalan saja. Jadi bapak ibu ga usah merasa ga enak. Dalam nuraninya ga bisa pilih Ahok, ga suka sama Ahok nih, tapi programnya kalo gue terima ga enak dong gue hutang budi, jangan!”
Sangat jelas ya bedanya.
Ahok: karena dibohongin pake surat almaidah macem-macem itu.
Buni Yani: “Bapak ibu (pemilih muslim)…dibohongi surat Almaidah 51….(dan) masuk neraka (juga bapak ibu) dibodohi”
“dibohongin pake surat almaidah” berarti ada orang yang menakut-nakuti masyarakat agar tidak memilih Ahok, karena diancam masuk neraka. Ahok menilai itu membohongi masyarakat, menggunakan (pake) surat almaidah.
“Bapak ibu (pemilih muslim)…dibohongi surat Almaidah 51….(dan) masuk neraka (juga bapak ibu) dibodohi” berarti surat Almaidahnya yang bohong, artinya Ahok menganggap surat Almaidah bohong, yang membodohi dengan masuk neraka.
Sebenarnya ini sangat sederhana untuk dipahami. Namun karena sudah difitnah dan diplintir, orang-orang jadi mendadak emosi. Bahwa Anies Sandi mengusung politik santun, ya itu sih bahasa politisi. Bagaimana mungkin bisa santun sementara pendukungnya seperti Buni yani mememlintir kata menyebar fitnah??
Sementara Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Andreas Hugo Pareira mengatakan, pengeditan video yang kemudian menayangkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyitir ayat Al Quran bisa masuk ke dalam pasal kampanye hitam.
Menurut Andreas pengeditan video tersebut telah memutarbalikkan fakta yang sebenarnya.
“Aslinya kan tidak begitu dan tidak ada maksud sama sekali dari Pak Ahok untuk menistakan kitab suci,” kata Andreas saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/10/2016).
Andreas menambahkan, tim pemenangan Ahok-Djarot tentu akan menyikapi hal tersebut secara bijak.
Meski demikian, saat ini Ahok telah dilaporkan Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta.(*)
Editor: Dian Ariyani/kaskus/seword.com
0 Response to "Terjawab Sudah, Siapa yang Pertama Sebar Fitnah Ahok Tentang Almaidah:51. Ini Dia Orangnya..!!"
Posting Komentar