Belum Kapok...!! Dinilai Jadi Sengkuni, Amien Rais Pernah "Diruwat" Warga Yogya. Sekarang Bikin Fitnah Lagi



Beritateratas.com - Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais meminta pada warga Jakarta jangan mau dibodohi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok). Sebabnya, Ahok memiliki Kelihaian di bidang korupsi melalui kasus reklamasi pulau itu.

Amien Rais menjelaskan, korupsi itu ada dua macamnya di jajaran kepemerintahan. Pertama korupsi kesusilaan yang ada di APBD. Sedang yang kedua korupsi kebijakan yang menyangkut uang lebih dari triliunan rupiah.

"Kelihaian Ahok ini mesti lewat APBD yang cuman remeh. Tapi dari (kebijakan) reklamasi itu, dia mendapatkan keuntungan yang luar biasa. Jadi di dalam hukum kita ada hukum yang aneh," ujarnya pada wartawan di Hotel Grand Said, Jakpus, Rabu (14/9/2016).

Menurutnya, keanehan itu tampak saat Ahok membuat kebijakan tentang reklamasi, tapi kebijakan tersebut justru menyengsarakan rakyat dan para nelayan. Parahnya, kebijakan tersebut dianggap biasa oleh Ahok.

"Jadi saya kira harus kita angkat itu (kasus) dan bangkit, jangan mau dibodohin," tuturnya.


"Jangan mentang-mentang kebijakan, tak bisa diadili. Kebijakan itu amat sangat gawat. Di luar negeri, gubernur yang melakukan kebijakan menguntungkan diri sendiri, itu habis langsung," tutupnya.

Padahal yang membuat kebijakan reklamasi jakarta itu adalah SBY dan yang ground breaking adalah Menko Perekonomian saaat itu, Chairul Tanjung.
Ahok hanya meneruskan apa yang sudah ada dalam peraturan perundang - undangan. 

Tidak mengherankan jika warga Jogja sendiri antipati dengan Amien Rais dan emnyebut beliau sebagai SENGKUNI.
Bahkan pada tahun 2014 silam, Amien Rais pernah diruwat oleh warga Jogja sendiri.

Rombongan Pemetri saat menggelar ruwatan di depan rumah tokoh PAN Amien Rais, Kamis (15/10/2014).


Paguyuban Masyarakat Tradisi (Pametri) Yogyakarta saat itu mendatangi rumah tokoh Partai Amanat Nasional, Amien Rais, di Sawit Sari Condongcatur, Sleman, Yogyakarta, Kamis (16/10/2014). Rombongan ini datang untuk menggelar ruwatan untuk Amien dan para wakil rakyat yang dinilai bersikap sebagai "Sengkuni", yaitu tokoh yang dikenal licik dan penghasut di dunia wayang.

Sunanda, koordinator aksi, mengatakan bahwa mereka sengaja menggelar acara ini karena menurut penilaian mereka, sebagai negarawan, sikap Amien Rais dinilai sudah melenceng dan telah mengingkari semangat reformasi.

"Jadi, kami ke sini untuk 'meruwat' Pak Amien Rais agar kembali bersih," ujarnya.

Mbah Sukir sebagai sesepuh pun mulai memanjatkan doa-doa dengan bahasa Jawa yang intinya memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar bangsa Indonesia terhindar dari bencana dan orang-orang yang ingin merusak bangsa.

"Semoga Bapak Amien Rais lepas dari Sandikolo dan kembali bersih. Semoga bangsa ini terhindar dari bencana dan segala hal yang tidak baik. Semoga rakyat Indonesia bisa sejahtera," ucapnya.

Seusai mengucap doa, Mbah Sukir lantas mengambil pitik cemani atau ayam hitam, lalu dengan menggunakan gunting ia memotong sedikit bulunya. Setelah itu, ayam hitam tersebut dimasukkan ke dalam kurungan.

"Pemotongan bulu ayam cemani ini sebagai lambang melepaskan Sandikolo dari Pak Amien Rais," ujarnya.

Setelah itu, Mbah Sukir mengambil ayam berbulu putih lalu mengangkatnya sambil berteriak.

"Ini ayam putih melambangkan kebersihan kesucian. Semoga Bapak Amien Rais kembali bersih dan menjadi negarawan yang baik," ujarnya.

Pada adat Jawa, ruwatan adalah salah satu upacara agar orang terbebas dari segala macam kesialan dan bersih dari segala sifat jahat. Upacara ini sudah ada sejak nenek moyang dan masih terus dilestarikan sampai saat ini.

Mungkin saja Amien Rais perlu diruwat warga Jogja lagi, sehingga tidak repot - repot sebagai orang Jogja lebih ngurusin Pilkada di Jakarta dariapda Pilkada Jogja.

Bagaimana menurut anda?



Penulis: Dian Ariyani

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Belum Kapok...!! Dinilai Jadi Sengkuni, Amien Rais Pernah "Diruwat" Warga Yogya. Sekarang Bikin Fitnah Lagi"

Posting Komentar