Sumber Foto: Dutaislam.com
Beritateratas.com - Menurut KH Maimoen Zubair, pengasuh Ponpes Al-Anwar, Sarang, Rembang, bangsa kita ini mudah terpengaruh dengan rumor atau ramai-ramainya berita yang lagi ngetrend di masyarakat.
Ketika orang ramai membenci Belanda, kita ikut-ikutan bersikap anti Belanda. Padahal, kata Mbah Moen, kita ini harusnya berterimakasih juga kepada Belanda. “Malah bangsa ini harus berterimakasih kepada Belanda. Hukum yang ada sekarang masih KUHP (yang buatan Belanda). Tidak ada Belanda, tidak ada hukum di Indonesia. Tapi orang antinya Belanda kayak begitu. Betul nggak?” ujarnya.
Karena itulah, lanjut kiai, bangsa kita harus kita mempertahankan persatuan dan kesatuannya. Jangan sampai membuat negara Islam. NKRI ini satu-satunya negara yang mayoritas Islam dan konsis sebagai negara nasional.
Kita cukup dengan Pancasila, cukup dengan Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 45, “ini harus dipertahankan benar-benar. Kita harus pertahankan negara kita ini. Pilar empat harus dijaga. Jangan sampai dipengaruhi luar. Jangan ditunggagi macem-macem,” terangnya.
Menanggapi soal demo 4 November 2016, KH Maimoen Zubair memiliki pandangan bijak. Menurut kiai paling sepuh di jajaran PBNU ini, masalah Ahok tidak baik dibesar-besarkan dan penyelesaian hukumnya jangan sampai dipengaruhi oleh ramainya demontrasi kemarin. “Memeriksa Ahok jangan dipengaruhi karena demo,” jelas Mbah Moen.
Kasus Ahok harusnya diselesaikan menurut asas keadilan, “jangan sampai ada dorongan yang menyebabkan perubahan yang tidak ada keadilan. Adil itu yang membawa kemakmuran,” imbuhnya, “keadilan itu bukan menurut Islam, tapi menurut undang-undang yang ada,” lanjut kiai Maimoen sebagaiman dikutip Duta Islam dari rekaman berdurasi 5.36 menit itu.
Kiai Maimoen juga mengingatkan agar berhati-hati dalam menyikapi banyak hal, terutama merespon ramainya kasus Ahok tersebut. “Anak saya sendiri saya larang untuk ke Jakarta,” tegas Mbah Moen soal sikap hati-hati ini.
Yang pasti, orang Indonesia, menurut kiai Maimoen, harus menjadi manusia-manusia yang membawa kemajuan umat manusia sesuai perubahan zaman. “Islam yang paling baik adalah Islam Indonesia. Kalau ikut Arab ya satu sama lain bertengkaran. Jadi, Indonesia ini harus kembali kepada Indonesia sendiri, jati diri Indonesia,” kata Kiai Maimoen.
Biar tidak dianggap fitnah dan hoax, silakan simak sendiri rekaman KH Maimoen Zubair ini yang sudah di buat dalam bentuk rekaman di saluran Souncloud langsung:SoundCloud
Beritateratas.com - Menurut KH Maimoen Zubair, pengasuh Ponpes Al-Anwar, Sarang, Rembang, bangsa kita ini mudah terpengaruh dengan rumor atau ramai-ramainya berita yang lagi ngetrend di masyarakat.
Ketika orang ramai membenci Belanda, kita ikut-ikutan bersikap anti Belanda. Padahal, kata Mbah Moen, kita ini harusnya berterimakasih juga kepada Belanda. “Malah bangsa ini harus berterimakasih kepada Belanda. Hukum yang ada sekarang masih KUHP (yang buatan Belanda). Tidak ada Belanda, tidak ada hukum di Indonesia. Tapi orang antinya Belanda kayak begitu. Betul nggak?” ujarnya.
Mbah Moen menerangkan, jika tidak ada KUHP, kiai sama kiai bisa jotosan. Tapi kalau mengecam Belanda sampai berlebih-lebihan. “Itu yang saya tidak cocok. Orang tak tahu diri ini,” ujarnya dalam rekaman yang didapatkan Duta Islam dari salah satu alumni Lirboyo, Rabu (9/11/2016).
Karena itulah, lanjut kiai, bangsa kita harus kita mempertahankan persatuan dan kesatuannya. Jangan sampai membuat negara Islam. NKRI ini satu-satunya negara yang mayoritas Islam dan konsis sebagai negara nasional.
Kita cukup dengan Pancasila, cukup dengan Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 45, “ini harus dipertahankan benar-benar. Kita harus pertahankan negara kita ini. Pilar empat harus dijaga. Jangan sampai dipengaruhi luar. Jangan ditunggagi macem-macem,” terangnya.
Menanggapi soal demo 4 November 2016, KH Maimoen Zubair memiliki pandangan bijak. Menurut kiai paling sepuh di jajaran PBNU ini, masalah Ahok tidak baik dibesar-besarkan dan penyelesaian hukumnya jangan sampai dipengaruhi oleh ramainya demontrasi kemarin. “Memeriksa Ahok jangan dipengaruhi karena demo,” jelas Mbah Moen.
Kasus Ahok harusnya diselesaikan menurut asas keadilan, “jangan sampai ada dorongan yang menyebabkan perubahan yang tidak ada keadilan. Adil itu yang membawa kemakmuran,” imbuhnya, “keadilan itu bukan menurut Islam, tapi menurut undang-undang yang ada,” lanjut kiai Maimoen sebagaiman dikutip Duta Islam dari rekaman berdurasi 5.36 menit itu.
Kiai Maimoen juga mengingatkan agar berhati-hati dalam menyikapi banyak hal, terutama merespon ramainya kasus Ahok tersebut. “Anak saya sendiri saya larang untuk ke Jakarta,” tegas Mbah Moen soal sikap hati-hati ini.
Yang pasti, orang Indonesia, menurut kiai Maimoen, harus menjadi manusia-manusia yang membawa kemajuan umat manusia sesuai perubahan zaman. “Islam yang paling baik adalah Islam Indonesia. Kalau ikut Arab ya satu sama lain bertengkaran. Jadi, Indonesia ini harus kembali kepada Indonesia sendiri, jati diri Indonesia,” kata Kiai Maimoen.
Biar tidak dianggap fitnah dan hoax, silakan simak sendiri rekaman KH Maimoen Zubair ini yang sudah di buat dalam bentuk rekaman di saluran Souncloud langsung:SoundCloud
0 Response to "SKAK MATT Untuk FPI & Anti Ahok, Ceramah Mbah Moen: Memeriksa Ahok Jangan Dipengaruhi Demo, Kita Harus Adil ke Ahok!"
Posting Komentar