Beritateratas.com - Presiden Joko Widodo hadir dalam acara rapat pimpinan nasional (PAN). Presiden Jokowi sempat menyampaikan tentang kondisi ekonomi global dan nasional.
Presiden mengatakan saat ini kondisi ekonomi global tengah lesu. Terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi di berbagai negara. Menurutnya ini adalah tantangan yang harus dihadapi.
"Pertama, kira tahu semuanya. Ekonomi dunia, ekonomi global sedang lesu, melambat. Perkiraan 4,3 persen turun di Bank Dunia, di IMF. Menurunkan jadi 3,1. Tahun depan diperkirakan masih melambat lagi. Ini tantangan yang sangat berat, yang mau tak mau harus kita hadapi," ujar Jokowi di Hotel Bidakara, Jl. Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Minggu (13/11/2016).
Jokowi mengatakan, kondisi ekonomi di Indonesia tetap tumbuh. Dia memaparkan pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tiap triwulan. Menurutnya, kondisi itu menempatkan Indonesia sebagai negara tertinggi ketiga di dunia.
"Tapi kalau kita lihat ekonomi Indonesia, Alhamdulillah. Di triwulan pertama kita tumbuh 4,94 persen. Di triwulan kedua tumbuh 5,18 persen. Di triwulan ketiga ini kita bisa tumbuh 5,02 persen. Kita termasuk 3 yang tertinggi di dunia setelah India, China dan Indonesia. Ini patut kita syukuri," kata Jokowi.
"Yang lain loncat karena ekonominya negara-negara lain. Ada yang sudah minus, ada yang dari 5,8 persen jadi 4. Ada 4 turun jadi 2. Ada dari 10 turun jadi 6,5. Semuanya pada posisi yang sangat sulit," sambungnya.
Dia menambahkan, terkait angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia pun mengalami penurunan meskipun sedikit. Begitu juga soal angka ketimpangan sosial, Jokowi mengatakan ingin tetap menurunkan angka ketimpangan tersebut.
"Sekarang sudah di posisi biru, bisa kita turunkan jadi 0,397. Yang penting turun. Sekecil apapun yang penting turun," ujarnya.
Jokowi juga sempat memaparkan soal inflasi. Dalam 2 tahun pemerintahannya, Jokowi mengaku sudah mengendalikan inflasi dengan baik. Ia tidak ingin adanya inflasi hingga membuat daya beli masyarakat sulit.
"Kemudian berkaitan dengan inflasi. Dalam 2 tahun ini, inflasi betul-betul bisa kita kendalikan dengan baik. Tahun yang lalu inflasi kita 3,35. Tahun ini target kita di bawah 3. Artinya, pergerakan harga-harga barang bisa dikendalikan dengan baik. Kalau pertumbuhan ekonominya 5 dan inflasi cuma 3,5. Artinya ada keuntungan 1,5 yang kita nikmati," papar Jokowi.
"Berbeda dengan, misal pertumbuhan ekonominya 6. Tapi inflasi di 8,5 sampai 9. Artinya tekor. Hal itu sangat memberatkan daya beli rakyat kita," tambahnya.
Sebelumnya pada Agustus 2016 lalu Menkeu Sri Mulyani juga telah menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016 urutan ke tiga setelah India dan China.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut Indonesia berada di posisi nomor 3 terbaik di dunia.
"Negara yang barangkali trennya meningkat adalah Indonesia, India, China sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia," kata Sri Mulyani, di Banggar DPR, Jakarta Pusat, Selasa (29/8/2016).
Ia mencontohkan beberapa negara maju banyak yang melakukan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun selanjutnya yang diperbarui tiap 3 ke bulan semakin menurun. Hal itu karena mendekati angka realistis pencapaian ekonomi.
"Jadi proyeksi ekonomi yang dilakukan negara maju selalu mengalami 4 kali update, Januari bagus, April di revise down, Juni revise down dan akhir tahun kalau kita lihat selalu menurun pada Amerika dari 2,4 dan 3 bulan kemudian itu turun 0,2%. Hal yang sama Europe Union 1,6 diperkirakan akan bagus di revise down," ujar Sri.(vr)
0 Response to "Di Rapimnas PAN, Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi RI Nomor 3 Dunia, Alhamdulillah...!!"
Posting Komentar