Beritateratas.com - Koordinator Gerakan Indonesia Bersih, Adhie Massardi meminta Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta (KPU DKI Jakarta) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) turun tangan mengawasi media online, sosial media dan mesin pencari seperti Google.
Pasalnya, dia menduga, calon gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama melakukan kerja sama dengan Google demi keuntungan dirinya.
“Kita sudah tahu soal pernyataan Ahok bahwa di Google kalau ketik kali di Jakarta bersih karena Ahok ternyata hoax. Kalau kita ketik apapun ada kata bersih dan foke pasti dikoreksi Google dengan Ahok. Ini pasti ada apa-apanya antara Ahok dengan Google dan saya minta KPU dan Bawaslu turun tangan,” ujar Adhie di Jakarta, Selasa (4/10).
Adhie menduga, kerja sama iklan dengan Google tersebut terindikasi dari laman depan Google, yang hanya berisi berita baik tentang Ahok. Sementara berita-berita jelek baru muncul di halaman belakang.
”Saya pernah dengar cerita jika saya misalnya punya bisnis restoran di Jakarta, maka agar tampilan di Google di laman pertamanya adalah restourant saya jika orang mencari di Google dengan keyword restaurant di Jakarta, maka yang akan keluar adalah laman terkait restaurant saya itu. Hal ini bisa saja juga terjadi pada kasus ini. Perlu penelusuran lebih lanjut,” katanya.
Mantan juru bicara Presiden Gus Dur ini mengatakan, Google hanya menampilkan berita-berita baik tentang Ahok dan menonjolkan berita-berita buruk para pihak yang merugikannya. Dia mencontohkan berita kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras dan reklamasi Teluk Jakarta yang hanya menampilkan penjelasan Ahok terkait kasus itu. Padahal, ada banyak tulisan terkait dugaan keterlibatan Ahok dalam kedua kasus itu.
”Coba ketik saja ‘kasus sumber waras Ahok’ atau ‘ kasus reklamasi Ahok’ maka yang akan keluar di laman Google adalah soal pernyataan Ahok bahwa dia hanya meneruskan program reklamasi Fauzi Bowo sementara untuk kasus reklamasi yang keluar adalah berita-berita bahwa KPK tidak menemukan penyimpangan yang dilakukan Ahok,” katanya.
Adhie mengatakan, saat sebuah proyek atau program menjadi “kasus” maka Ahok selalu mengklaim bahwa dia hanya meneruskan kebijakan pendahulunya.Tetapi jika programnya baik, maka Ahok mengklaim hal itu sebagai kebijakannya.
”Ahok ini selalu kalau baik dia klaim sebagai kerjanya, kalau jelek dia tuduh pendahulunya. Konsisten dong baik buruk katakan yang benar. Kalau memang program kali bersih dimulai di era Fauzi Bowo, akui saja dia hanya melanjutkan dan memperbaiki bukan dia klaim seperti itu,” tambahnya.
Adhie juga mengingatkan Google untuk tidak “murahan” dalam memasarkan produknya dengan mendukung salah satu bakal calon gubernur di Jakarta. Dia sangat menyayangkan jika Google, yang sudah sangat dipercaya di Indonesia, bisa ikut-ikutan dalam gawean seperti pilkada DKI.
”Tidak mungkin, anak buah Ahok di bidang IT bisa menembus atau meng-hack Google. Jelas ini hasil kerja Google sendiri yang mungkin saja memiliki kepentingan baik politik maupun ekonomi terhadap kemenangan Ahok dengan menempatkan algoritma komputer dalam mesin pencarinya yang menguntungkan Ahok,” tandasnya.
Sebelumnya, Ahok menuding bakal calon gubernur, Anies Baswedan, dan tim suksesnya, tidak mengerti data karena mengatakan proyek bersih-bersih sungai di Jakarta merupakan program yang dimulai di era Gubernur Fauzi Bowo. Ahok bahkan meminta Anies agar lebih rajin mencari berita di Google. Ahok memastikan, jika mencari di mesin pencari tersebut tentang kali bersih, maka berita yang keluar adalah “kali bersih karena Ahok”.
"Sebenarnya Pak Anies kalau mau lebih rajin, kamu cari di Google aja. Orang kirim ke saya, kan iseng gitu ya, 'Sungai di Jakarta bersih karena Foke', langsung keluar ditulis, 'You mean sungai bersih karena Ahok'. Itu Google gitu lho, ha-ha-ha," kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/10).
Atas statemen 'gila' Adhie Marsadi ini, aktivis sosial media Denny Siregar menuliskan tanggapannya sebagaimana berikut ini kampi kutipkan:
AHOK MENGGILA !
Pak Adhie Massardi, ssst.. sini pak saya bisikkan..
Kecurigaan bapak itu sesungguhnya sangat benar, hanya tidak banyak orang yang tahu. Ahok itu sebenarnya mengerikan, pak. Ia sudah menguasai semua lini, bahkan Google pun berhasil ia pengaruhi.
Coba bapak ketik "Kali bersih karena Foke", pasti secara otomatis Google akan menggantinya dengan "Did you mean kali bersih karena Ahok".
Ini bukan ketidak-sengajaan, pak Adhie..
Menurut Wikilik ( Wikileaks versi Jawa ), ternyata itu karena Ahok sudah menguasai mayoritas saham Google yang pada tahun 2015 saja mencapai 5.200 triliun rupiah. Jadi dengan memiliki saham mayoritas, Ahok bisa berbuat apa saja dengan Google. Gilaaa..
Bahaya bukan, pak ? Dan ini harus dilaporkan ke KPU dan Bawaslu. Ada mamarika dan wahyudi di belakang Ahok dengan dana tidak terbatas supaya ia menang di Pilkada DKI.
Bukan itu saja.. Bahkan menurut wikilik juga, Ahok bukan hanya mengganti kata nama "Foke" menjadi "Ahok", bahkan nama2 orang terkenal lainnya. Coba ketik "Sri Mulyani menghardik Singapura", maka Google akan mengganti secara otomatis "Did you mean Ahok menghardik Singapura..".
Nama ibu Sri Mulyani hilang, pak !
Ahok lebih kurang ajar lagi mentang2 menguasai Google. Saya ketik lagi "Gibran jualan martabak", tertulis "Did you mean Ahok jualan martabak". Makin kacau, pak Adhie. Saya panik, saya ketik lagi "Jokowi sedang meninjau lokasi" dan tebak, apa yang tertulis di Google ?? Did you mean Ahok meninjau lokasi.
Kurang ajjjarrr nama pak Jokowi juga hilang di ganti Ahok !
Saya iseng pake nama orang barat, ketik "Obama declares war". Dan apa yang tertulis di Google ? "Did you mean Ahok declares war". Ini sudah pada taraf kegilaan, pak Adhie. Nama Obama otomatis menghilang di Google !
Gilaaaa Ahok ini...
Makin menggila saya mengetik "Tarzan xxx" dan tertulis "Ahok xxx". Bahkan film dewasa juga dikuasai Ahok !!
Saya pengen menipu Google, lalu saya ketiklah judul film "Ada apa dengan cinta", dan Google menulis "Did you mean ada apa dengan Ahok".
Saya pusing, pak Adhie Massardi... Pak Anies Baswedan pasti lebih pusing. Apalagi haji lulung, selalu pusing. Fenomena apa ini ? Google sudah menjual informasinya hanya kepada Ahok...
Mari kita selidiki pak Adhie, mungkin saja Ahok adalah dajjal yang ingin menguasai dunia. Ya Tuhan, lindungilah negara ini. Semoga Google segera mendapat hidayah. Ketik amin dan bagikan...
Saya lelah, pak Adhie.. lelah sekali.. Bahkan saya sudah tidak sanggup lagi ngopi karena memang sudah habis malam ini. Sungguh saya tidak sanggup membayangkan apa jadinya Jakarta jika dia menang lagi ?
Saya tidur dulu. Tapi sebelumnya saya ingin mencoba satu kali lagi dan ingin melihat apa jawab Google. saya ketik "Enny Arrow"..
Google said : "Did you mean Farhat Abbas"
Hwaduuuhh....
Wah, tambah ramai saja, sampai-sampai Ahok dituduh beli Google. Menurut mu?
Editor: Lisa Kurniasih@beritateratas.com
0 Response to "Tuding Google 'Murahan', Adhie Massardi Minta KPU dan Bawaslu Telusuri Kerja Sama Ahok dan Google"
Posting Komentar