Beritateratas.com - Partai Gerindra menyebut telah membuat kabinet bayangan yang siap "menggantikan" kabinet Jokowi-JK jika sewaktu-waktu goyah. Partai Hanura melihat hal tersebut hanya khayalan Partai Gerindra semata.
"Relevansinya apa itu kabinet bayangan? Kalau dalam kampanye Pilpres itu benar ada kabinet bayangan, sehingga rakyat bisa menilai kesiapan sebuah parpol pengusung presiden," kata Ketua DPP Hanura Dadang Rusdiana melalui pesan singkat, Selasa (18/12/2016).
Menurutnya apa yang direncanakan Partai Gerindra tidak etis. Bahkan Dadang menyebut kabinet bayangan Partai Gerindra hanya khayalan semata.
"Sekarang kan presidennya sudah ada, APBN sudah berjalan, jadi tidak etis dan bisa dianggap khayalan yang tidak pada tempatnya, kalau membuat shadow government di waktu yang tidak tepat," ungkap.
"Kalau mau nanti saja di kampanye Pilpres 2019, sodorkan pada rakyat, mudah-mudahan laku," imbuhnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono menyatakan pihaknya bersama PKS masih mengusung sikap oposisi. Pihaknya punya kabinet bayangan, berjaga sewaktu-waktu bila pemerintahan tumbang secara konstitusional maupun tidak konstitusional, maka kabinet bayangan bisa mengambil alih pemerintahan.
"Sebagai oposisi, kami juga punya 'shadow cabinet'. Jadi di seluruh dunia, oposisi itu punya kabinet bayangan, karena harus siap mengambil alih baik secara konstitusional maupun tidak, karena kita harus mempersiapkan diri mana tahu kekuasaan itu harus digantikan," Ferry Juliantono dalam diskusi Diklatnas Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) IV, di Gedung Panca Gatra Lembaga Ketahanan Nasional, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Sabtu (15/10) kemarin.
Anggota Komisi III DPR RI Muhammad Syafi'i dai partai Gerindra pun menilai, selama dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla banyak program yang tidak berjalan baik dan sesuai dengan harapan masyarakat Indonesia.
"Sekarang kita mau melihat kepemimpinan Jokowi dari sisi apa? Sisi penega
asi dan sebagainya. Seperti doa saya waktu itu, hukum kita cuma tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas," ujarnya di Gedung DPR RI Jakarta, Senin (17/10).
Pria yang akrab disapa Romo ini juga menilai Pemerintahan Jokowi-JK belum dapat membenahi kesejahteraan masyarakat, karena sampai saat ini tingkat pengangguran terus meningkat, daya beli masyarakat kian hari kian menurun yang mengakibatkan banyak perusahaan-perusahaan yang berinvestasi di Indonesia hengkang.
"Saya tidak ingin dan tidak pernah sepakat kesejahteraan itu ditandai dengan pertumbuhan ekonomi sekian persen. Saya lebih cenderung mengatakan kesejahteraan itu terlihat dari daya beli masyarakat dan menurunnya tingkat pengangguran. Yang terjadi hari ini kan daya beli masyarakat semakin rendah," tuturnya.
Kemudian, dari sisi ketahanan pangan, pemerintahan Jokowi-JK dinilainya tidak memiliki kewibawaan untuk dapat menentukan atau mengendalikan harga pasar. Dia mencontohkan harga daging yang terus melonjak di bulan Ramadhan.
"Contoh waktu jelang puasa, Presiden berkomitmen harga daging tidak boleh lebih dari Rp 80 ribu per kilo. Sampai lebaran dan sekarang harganya Rp 100 ribu bahkan 130 ribu. Segi ketahanan pangan kita tidak melihat hasilnya," jelasnya.
Oleh karena itu, politisi Gerindra ini menjelaskan bahwa selama dua tahun pemerintahan Jokowi-JK sangat minus prestasi, dan dia menilai presiden Joko Widodo sudah layak diberhentikan dari jabatannya.
"Ponten Jokowi dua tahun pemerintahannya minus dan supaya Indonesia tidak tergadai oleh luar negeri, sudah saatnya diberhentikan jadi presiden" tutupnya.
Penulis: Vita Risma
0 Response to "Ingin Lengserkan Jokowi, Gerindra Buat Kabinet Bayangan. Begini Komentar Pedas Hanura...!!"
Posting Komentar