Soal Demo 4 November Mendagri Sebut Ada yang Ingin Jadi Presiden. Dan Ternyata Fakta Ini Mengejutkan...!!


Beritateratas.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebut ada pihak yang berambisi jadi presiden yang terlibat dalam aksi demonstrasi besar di Jakarta Jumat pekan ini, 4 November. Kepada pihak tersebut, Menteri Tjahjo meminta agar bersabar menanti digelarnya Pemilu Presiden berikutnya.

"Kalau ada oknum yang ingin membangun sebuah negara dan ideologi baru atau menjadi presiden, ya tunggu dong mekanisme lima tahunan yang kita bangun. Kalau mau demo ikuti aturan demo dengan baik, menyampaikan aspirasi dengan tertib," kata Tjahjo kepada wartawan di Jakarta, Senin (31/10).


Menteri Tjahjo tak menyebut nama pihak yang ia sebut ingin menjadi presiden. Namun, ia meminta pihak yang ingin menjadi presiden itu untuk ikut menjaga mekanisme pemilihan presiden yang telah berjalan secara demokratis.


"Ikuti mekanisme pilpres, sistem yang kita jaga adalah sistem presidensial lima tahunan yang kita jaga secara demokratis," ujar Tjahjo.


Ribuan orang dari organisasi masyarakat dan keagamaan direncanakan akan turun ke jalan pada 4 November untuk berunjuk rasa terkait dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. 


Ini merupakan aksi demo kedua setelah aksi pertama yang digelar dua pekan lalu. Aksi pertama itu juga dihadiri ribuan warga. Mereka menuntut kepolisian memproses Ahok secara hukum yang mereka sebut telah melakukan penistaan agama. 


Tjahjo mengatakan, pemerintah mempersilakan masyarakat untuk melakukan unjuk rasa selama tidak mengganggu jalannya pemerintahan dan pembangunan. 


"Negara kita 71 tahun semakin kuat, untuk mempercepat pemerataan pembangunan dan kesejahteraan rakyat, kita harus waspada. Jangan sampai ada pihak lain yang ingin mengganggu jalannya pembangunan ini. Karena ini bukan untuk Jokowi, para menteri dan pejabat, namun untuk bangsa dan negara, untuk kesejahteraan rakyat Indonesia," tuturnya.


"Agama apapun adalah niatnya untuk kedamaian. Suku apapun dan golongan apapun, adalah bagian dari negara dan masyarakat kita harus kita jaga dengan baik. Siapapun yang melanggar hukum atau singgung perasaan orang lain, Kepolisian, Kejaksaan akan tegas proses secara hukum, sebagaimana perintah Presiden, harus proses secara hukum," kata Tjahjo.


Fakta Habieb Rizieq Dipersiapkan Jadi Presiden RI

Dalam Musyawarah Nasional (Munas) III Front Pembela Islam (FPI) yang berlangsung di Asrama Haji Bekasi, yang dibuka Kamis malam, 22 Agustus 2013 kemarin, muncul usulan peserta agar Ketua Umum FPI Habib Rizieq Shihab mencalonkan diri dalam Pemilu Presiden 2014.

Bahkan Ketua Majelis Ulama Indonesia, KH Achmad Cholil Ridwan, menilai akan ada dukungan yang besar dari para umat bila Rizieq mencalonkan diri jadi capres.

“Insya Allah, kalau Habib Rizieq mau maju, semua umat Islam di Indonesia akan mendukung,” katanya.

Wacana tersebut mendapat sambutan yang beragam dari berbagai pihak, termasuk dari Menteri Agama Surya Dharma Ali yang juga menghadiri acara tersebut.

“Setiap warga negara berhak, asalkan memenuhi ketentuan, ada kendaraan politik yang cukup. Kalau dukungan politik dari PPP, Habib belum minta itu,” katanya.

Sementara dukungan juga datang dari Sekertaris Jenderal Forum Umat Islam, Muhammad Al Khathath.


“Kalau Habib Rizieq jadi calon Presiden, saya yakin dia akan mendapatkan suara 30 persen lebih,” kata dia dalam sambutannya.

sumber 2

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam Musyawarah Nasional Front Pembela Islam (FPI) ke-3 di Asrama Haji Kota Bekasi, Jawa Barat, terbuka agenda untuk mendorong Rizieq Syihab jadi calon presiden pada Pemilu 2014. Suara pencalonan Ketua DPP FPI itu sudah ramai sejak musyawarah dibuka oleh Menteri Agama RI Suryadharma Ali pada Kamis, 22 Agustus malam lalu.

Sejumlah tokoh agama yang hadir pada acara tersebut terang-terangan mencalonkan Rizieq.

Seperti Ketua Majelis Ulama Indonesia K.H. Cholil Ridwan dan Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam Moh Al Khotot. "Tokoh yang paling pas untuk menjadi Presiden Indonesia 2014-2019 adalah Habib Rizieq," kata Ketua MUI Cholil Ridwan, saat memberikan sambutan.

Keinginan pencalonan itu tidak bisa serta-merta dilakukan dengan modal yang dimiliki FPI saat ini. Sebab, kata Cholil, FPI harus mengubah alur pergerakan dari organisasinya ke arah politik. "Itu jika ingin dakwah lancar, ibadah lapang," katanya.

Menurut dia, jika hal itu dilakukan FPI dan Rizieq benar mau maju sebagai calon presiden, maka ia kemungkinan mendapat dukungan dari umat Islam. "Insya Allah kalau Habib Rizieq mau maju, semua umat Islam di Indonesia akan mendukung," katanya.

Cholil menjelaskan, untuk menegakkan syariat Islam di Indonesia harus ditempuh dengan cara menjadi pemimpin negara. Hal tersebut meniru cara Rasulullah SAW, ketika menjadi pemimpin di Madinah. "Kalau ingin menegakkan syariat harus jadi pemimpin, melalui gerakan politik," katanya sembari menambahkan datang ke Munas FPI atas nama pribadi.

Adapun Al Khotot berpandangan, Rizieq memiliki tingkat popularitas tinggi jika dibanding dengan calon-calon presiden saat ini. "Saya yakin jika nama dia diikutsertakan, maka tingkat popularitasnya mencapai 30 persen. Apalagi jika disandingkan dengan Menteri Agama Suryadharma Ali sangat cocok," katanya.

Rizieq enggan menanggapi wacana tersebut dengan alasan tidak punya kendaraan politik. "Saya belum bermimpi ke arah sana, kendaraannya saja tidak ada," kata dia. Sedangkan Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan, setiap warga negara berhak mencalonkan diri sebagai presiden, termasuk Rizieq. "Asalkan memenuhi ketentuan, ada kendaraan politik yang cukup," katanya.(vr)


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Soal Demo 4 November Mendagri Sebut Ada yang Ingin Jadi Presiden. Dan Ternyata Fakta Ini Mengejutkan...!!"

Posting Komentar