Beritateratas.com - Koordinator Komunitas Tionghoa Antikorupsi (Komtak) Lieus Sungkharisma menilai, usulan agar Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi nominator peraih penghargaan Nobel Perdamaian 2017 adalah ulah pendukung Ahok.
Pasalnya Lieus menilai, Ahok tidak punya prestasi apa-apa, baik itu saat menjabat sebagai Bupati Belitung Timur maupun Gubernur Jakarta. Yang ada justru Ahok menimbulkan kegaduhan di sani-sini.
"Sebenarnya Ahok ini biasa-biasa saja. Kepemimpinannya di Belitung Timur dan di Jakarta juga biasa, tapi dibesar-besarkan oleh pendukungnya. Tim cyber-nya ini yang hebat dan suka bikin heboh," kata Lieus kepada Netralnews.com, Sabtu (24/12/2016).
"Orang dia suka bikin kegaduhan kok mau dijadikan nominator peraih Nobel Perdamaian, itu berlebihan. Apanya yang damai?" sambungnya.
Selain itu Lieus berpendapat, ada upaya dari tim Ahok untuk menyaingi Habib Rizieq Shihab, pasca-Imam Besar FPI itu dinobatkan sebagai Man of the Year 2016.
"Saya rasa ini semacam ada upaya ingin menyaingi Habib Rizieq pasca Man of the Year ini. Itu Gak pantes. Udahlah, aduh," ujar Lieus.
Sebelumnya, Ahok diusulkan menjadi nominator penerima Nobel Perdamaian 2017. Usulan itu terlihat dari halaman situs www.ahokfornobel.com, yang mana dalam ulasannya menyebutkan beberapa prestasi Ahok sebagai orang nomor satu di Jakarta.
Situs tersebut menyebut, Ahok merupakan tokoh politik yang unik dan sangat populer, serta sosok yang bersih dan berjuang melawan korupsi sehingga membuat Jakarta menjadi kota global yang sukses. Selain itu, ia mampu mewujudkan semboyan nasional Indonesia yakni Bhinneka Tunggal Ika atau Unity in Diversity.
Pasalnya, sebagai pemimpin minoritas di ibukota negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Ahok dinilai sebagai simbol toleransi, keragaman, harmoni, dan perdamaian di antara semua warga negara.
Sementara itu, penghargaan Man of the Year kepada Habib Rizieq diberikan oleh Muslim Tionghoa Indonesia (MUSTI) pimpinan H Jusuf Hamka dan Komtak pimpinan Lieus Sungkharisma.
Mereka menilai penghargaan itu layak diberikan kepada Habib Rizieq lantaran Imam Besar FPI itu berhasil memimpin jutaan umat dalam aksi damai Bela Islam 4 November dan 2 Desember.
"Dengan wibawa yang ia miliki, Habib Rizieq Shihab berhasil meredam amarah umat Islam yang berunjuk rasa sehingga aksi tersebut tidak berakhir anarkis. Bahkan tidak ada rumput yang rusak dan satu ranting pohon pun yang patah di Monas," kata Jusuf Hamka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2016).
Jusuf Hamka menilai dalam berbagai kesempatan Habib Rizieq Shihab juga selalu menekankan bahwa ia cinta NKRI dan aksi “Bela Islam” yang dipimpinnya bukan karena umat Islam antietnis tertentu dan agama lain, namun murni sebagai bentuk perjuangan untuk membela agamanya.
Reporter : Adiel Manafe
Editor : Y.C Kurniantoro
0 Response to "Ahok Calon Penerima Nobel, Ini Kata Lieus Sungkharisma Protes Begini....!"
Posting Komentar