Mengaku Hormati Ulama, Faktanya GNPF-MUI Membangkang Ulama. Ini Buktinya...!!


Beritateratas.com - Polri melarang adanya aksi salat Jumat di jalan protokol Jakarta pada aksi demo 2 Desember mendatang karena mengganggu ketertiban umum. Meski dilarang, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI memastikan akan tetap menggelar salat Jumat di jalan protokol.

"Ini sudah zaman merdeka. Alhamdulillah persiapan sedang ditingkatkan karena insya Allah massa dua kali lipat dari kemarin," kata perwakilan GNPF MUI yang juga Sekjen Front Pembela Islam (FPI) Novel Bamukmin melalui pesan singkat kepada detikcom, Rabu (23/11/2016).


Novel menegaskan, aksi demo 2 Desember mendatang tetap pada rencana semula, yaitu menggelar salat Jumat di jalan protokol Sudirman-Thamrin. Mereka tetap pada pendirian meski sudah banyak pihak yang mengimbau agar niat itu tidak dilakukan.

"Iya kita tetap salat di jalan. Kita tidak terpengaruh atas penggembosan dari Kapolri (Jenderal Tito Karnavian)," jelasnya.


Novel mengatakan, dirinya menjamin tidak ada agenda lain dalam aksi tersebut. Dia berjanji, FPI akan meningkatkan keamanan untuk mencegah provokator seperti aksi 4 November lalu.

"Kami dalam aksi super damai. Ini hanya doa dan zikir, istigasah dan merayakan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW agar pemerintah mau tegas terhadap penista agama. Aksi kami tidak ada yang menunggangi karena semua terkordinasi dan kita siapkan pengamanan berangkap-rangkap," tutupnya.


Gus Mus: Kalau Jadi Salat Jumat di Jalan Raya, ini Bid'ah Besar
KH Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus bicara soal rencana Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI melakukan aksi salat Jumat di jalan protokol Jakarta pada Jumat 2 Desember 2016. Dia berharap aksi itu tidak dilakukan.

"Aku dengar kabar di Ibu Kota akan ada Jumat-an di jalan raya. Mudah-mudahan tidak benar," cuit Gus Mus lewat akun Twitter-nya seperti dilihat detikcom, Rabu (23/11/2016).

"Kalau benar, wah dalam sejarah Islam sejak zaman Rasulullah SAW baru kali ini ada bid'ah sedemikian besar. Dunia Islam pasti heran," sambung mantan Rois Syuriah Nahdhlatul Ulama (NU) ini.

Din: Salat Jumat 2 Desember Jangan di Jalan, Mengganggu Ketertiban Umum
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin meminta salat Jumat tetap dilakukan di masjid untuk menjaga ketertiban umum.

"Tunaikanlah salat Jumat di masjid-masjid. Kalau penuh, kan ada halamannya, tidak perlu di Jalan Sudirman dan Thamrin, itu akan mengganggu ketertiban umum," ujar Din saat diwawancarai wartawan usai mengikuti Rakernas II MUI di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (23/11/2016).

Kajian Fikih PBNU: Salat Jumat di Jalanan Tidak Sah
Pengurus Besar Nadhlatul Ulama menilai hukum ibadahnya masuk dalam kategori makruh hingga tidak sah.

Hal ini sampaikan oleh Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU KH Abdul Moqsith Ghazali di www.nu.or.id, Selasa (22/11/2016) dalam artikel berjudul "Ini Pandangan Fiqih PBNU Soal Shalat Jumat di Jalanan". Ulasan ini diberikan menyusul rencana salat Jumat di jalanan pada tanggal 2 Desember 2016 nanti.

Menurutnya, berdasarkan aktivitas ibadah Jumat pada masa Rasulullah SAW selalu diselenggarakan di masjid. Moqsith menyebut hukum kegiatan ibadah salat Jumat di luar masjid adalah makruh.

Kelihatannya FPI yang berkedok GNPF-MUI masih ngotot dengan sholat dijalan.. Ketika saat kejadian aparat menindaktegas sholat di jalan. Sepertinya metode play victim akan dimainkan, umat islam dizolimi, melarang sholat melanggar ham, umat islam didiskriminasi saat sholat, bla...bla...bla....

Kurang lebih seperti itu yang akan terjadi nanti. Bagaimana menurut anda?(Vr@Beritataeratas)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengaku Hormati Ulama, Faktanya GNPF-MUI Membangkang Ulama. Ini Buktinya...!!"

Posting Komentar