Proses pembongkaran rumah warga Bukit Duri, Tebet, Jakarta, Rabu (28/9/2016). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggusur bangunan yang berbatasan langsung dengan sungai Ciliwung dan akan merelokasi warga ke Rusun Rawa Bebek.
Untuk mengamankan jalannya penertiban tersebut, sebanyak 900 personel gabungan disiagakan.
"Total ada 900 personel gabungan kami siagakan untuk mengamankan penertiban itu (Bukit Duri)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono kepada Kompas.com, Rabu.
Awi menjelaskan, 900 personel tersebut terdiri dari 500 personel Polri, 300 personel Satpol PP dan 100 personel dari intansi lainnya.
Ratusan personel itu disiagakan untuk mengantisipasi aksi penolakan warga.
"Kami hanya mengamankan, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi," kata dia.
Dalam penertiban kali ini, tiga alat berat berupa backhoe akan digunakan untuk meruntuhkan bangunan.
Hingga Selasa kemarin, sudah ada 313 keluarga di RW 09, 10, 11, dan 12, yang pindah ke Rusun Rawa Bebek, sementara 70 keluarga belum mengambil unit. Warga yang menerima relokasi sebagian besar sudah membongkar bangunannya.
Ada sebanyak 66 keluarga yang menolak direlokasi.
Sandyawan Sumardi, salah satu perwakilan warga yang tengah menggugat pemerintah, mengatakan kendati menolak relokasi, warga tidak akan melakukan perlawan fisik saat penertiban berlangsung. Setelah digusur, warga yang menolak direlokasi akan pindah ke rumah yang disewa sebagai penampungan.
"Kami besok akan menghadapi penggusuran dengan aksi damai tanpa kekerasan, demi kemanusiaan yang adil dan beradab," kata Sandyawan kemarin.(*)
0 Response to "900 Personel Gabungan Merapat Amankan Penertiban di Bukit Duri"
Posting Komentar